Sumber gambar: UtakAtikOtak.com
Pertanyaan:
Adakah yg punya ibarotny asal mula di ciptakannya beras..🙏🏽🙏🏽
[Zain Fauz]
Jawaban:
(قَوْلُهُ: وَأَرُزٍّ) نَقَلَ السُّيُوطِيّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَنَّ كُلَّ مَا أَنْبَتَتْ الْأَرْضُ فِيهِ دَوَاءٌ وَدَاءٌ إلَّا الْأَرُزَّ فَإِنَّهُ دَوَاءٌ لَا دَاءَ فِيهِ وَنَقَلَ أَيْضًا أَنَّ الْأَرُزَّ كَانَ جَوْهَرَةً مُودَعًا فِيهَا نُورُ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَلَمَّا أُخْرِجَ مِنْهَا تَفَتَّتْ وَصَارَتْ هَكَذَا وَيَنْبَغِي عَلَى ذَلِكَ أَنَّهُ يُسَنُّ الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عِنْدَ أَكْلِهِ
(Keterangan Pengarang: "Beras") As Suyuthi telah menuqil dari Ali bin Abi Thalib Bahwa setiap perkara yang tumbuh dibumi menimbulkan obat dan penyakit melainkan beras ia menjadi obat tidak menjadi penyakit. Telah ia nuqil juga bahwa beras (Nasi) adalah permata yang menyimpan didalamnya Nur Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, tatkala Nur itu keluar tumbuhlah dan jadilah ia seperti itu (beras). Dan sebaiknya berdasarkan hal itu disunahkan bersholawat kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam saat memakannya.
[Hasyiyah Bujairomi Ala Syarh al Manhaj II/19]
====
(فَائِدَةٌ)
نَقَلَ الْجَلَالُ السُّيُوطِيّ فِي الرِّسَالَةِ الزَّرْنَبِيَّةِ فِي السُّلَالَةِ الزَّيْنَبِيَّةِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ - رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ - أَنَّ كُلَّ مَا أَنْبَتَتْ الْأَرْضُ فِيهِ دَوَاءٌ وَدَاءٌ إلَّا الْأُرْزَ، فَإِنَّهُ دَوَاءٌ لَا دَاءَ فِيهِ وَنَقَلَ فِيهَا أَيْضًا أَنَّ الْأُرْزَ كَانَ جَوْهَرَةً مُودَعًا فِيهَا نُورُ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَلَمَّا خَرَجَ مِنْهَا تَفَتَّتَتْ وَصَارَتْ هَكَذَا وَبَنَى عَلَى ذَلِكَ أَنَّهُ يُسَنُّ الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - مَا دَامَ يَأْكُلُ عِنْدَ أَكْلِهِ اهـ وَفِي الْبِرْمَاوِيِّ مَا نَصُّهُ قَالَ السُّيُوطِيّ وَيُسَنُّ لِمَنْ أَكَلَ الْأُرْزَ أَنْ يُكْثِرَ مِنْ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - مَا دَامَ يَأْكُلُ؛ لِأَنَّهُ خُلِقَ مِنْ نُورِ الْمُصْطَفَى لَكِنْ تُعُقِّبَ بِأَنَّهُ لَمْ يَثْبُتْ اهـ.
(Faedah) Al Jalaal As Suyuthi telah menuqil keterangan kitab Ar Risaalah Az Zarnabiyyah Fis Sulaalati Az Zainabiyyah Dari Ali bin Abi Thalib - Semoga Allah Taala meridhoinya - Bahwa setiap perkara yang tumbuh dibumi menimbulkan obat dan penyakit melainkan beras ia menjadi obat tidak menjadi penyakit. Dinuqil dari kitab tersebut juga bahwa beras (Nasi) adalah permata yang menyimpan didalamnya Nur Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, tatkala Nur itu keluar tumbuhlah dan jadilah ia seperti itu (beras). Atas dasar itulah disunahkan bersholawat kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam saat memakannya. Dalam redaksi kitab Al Birmaawi terdapat keterangan: As Suyuthi berkata: Disunahkan bagi orang makan beras (Nasi) memperbanyak sholawat dan salam kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam selagi berterusan makan karena diciptakan dari Nur Musthofa, tetapi keterangan itu belum jelas kepastiannya. Habis.
[Hasyiyah Al Jamal Ala Syarh al Manhaj II/239]
ثُمَّ قَالَ: وَفِيْ الْأَرُزِّ سُبْعُ لُغَاتٍ أَفْصَحُهَا فَتْحُ الْهَمْزَةِ وَضَمُّ الرَّاءِ وَتَشْدِيْدُ الزَّايِ. وَيُسَنُّ الْإِكْثَارُ مِنَ الصَّلَاةِ عَلٰى النَّبِيِّ ﷺ عِنْدَ أَكَلِهِ؛ لِأَنَّهُ خُلِقَ مِنْ نُورِهِ، قَالَهُ الْبُوَيْطِيْ وَقَرَّهُ ح ف وَإِنْ لَّمْ يَصِحَّ حَدِيثًا اه–
Kemudian beliau berkata: Mengenai beras ada tujuh bahasa yang paling bagus dibaca Fathah Hamzah, Dhommah Huruf Ro' dan Kasrah Huruf Zai. Disunahkan memperbanyak sholawat kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam saat memakannya karena diciptakan dari nurnya, dikemukakan oleh Al Buwaithiy dan disetujui Al Hifiniy meskipun tidak Shahih hadits menerangkannya, habis.
[Bughyah al Mustarsyidiin Halaman 102]
لَطِيفَةٌ: يُسْتَحَبُّ إِكْثَارُ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ أَكْلِ الرُّزِّ ; لِأَنَّهُ كَانَ جَوْهَرًا أُودِعَ فِيهِ نُورُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا خَرَجَ النُّورُ مِنْهُ تَفَتَّتَ وَصَارَ حَبًّا.
وَعَنْ علي أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " «كُلُّ شَيْءٍ أَخْرَجَتْهُ الْأَرْضُ فِيهِ دَاءٌ وَشِفَاءٌ، إِلَّا الْأَرُزَّ فَإِنَّهُ شِفَاءٌ لَا دَاءَ فِيهِ» ".
(LATHIFAH) Dianjurkan memperbanyak sholawat kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam saat memakan beras (nasi) karena beras adalah permata yang tersimpan didalamnya Nur Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, tatkala Nur itu keluar darinya tumbuhlah dan jadilah bijian.
Dari Ali Bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam telah bersabda "Yang dikeluarkan bumi didalamnya terdapat obat dan penyakit melainkan beras karena ia terdapat obat tidak terdapat penyakit didalamnya".
[Al Haawi Lil Fatawi As Suyuthi II/49]
Wallahu A'lamu Bis Showaab
(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)
Nb:
Ibarot yang tidak disertakan di diskusikan di tambah agar bisa dijadikan penguat dan perbandingan.
Link Diskusi: