1704. MENGQODHO' PUASA PADA HARI YANG DIMAKRUHKAN PUASA

Foto: NU online Lampung


Pertanyaan:
Maaf mau tanya
Saya pernah denger katanya kalau mau puasa qodo di hari Sabtu itu GK boleh hari Sabtunya doang harus ada lanjutannya
[Tth]

Jawaban:
Memang ada larangan puasa khusus hanya dihari Jum'at, atau Sabtu atau Minggu. Maksudnya puasanya dilakukan satu hari saja pada hari-hari tersebut. Larangannya termasuk Makruh tanzih kecuali dengan disambung dengan hari sebelum dan sesudahnya. Kemakruhan disini kalau puasa tersebut adalah puasa sunah tanpa sebab. Alasan kemakruhan puasa dihari Jum'at karena melemahkan untuk mengerjakan ibadah semacam shalat Jum'at. Sebagian pendapat menyebutkan bila tidak menyebabkan lemah tidak Makruh, Qoul ini dibantah dalam kitab Tuhfah dan Nihaayah, meskipun tidak melemahkan tetap Dimakruhkan.

Adapun alasan kemakruhan puasa pada hari Sabtu dan Minggu karena orang Yahudi mengagungkan hari Sabtu dan orang Nasrani mengagungkan hari Minggu, sedangkan kita dilarang menyerupai mereka.

Berbeda halnya kalau puasanya ada sebab seperti puasa qodho', Puasa Nadzar dan semisalnya maka tidak Dimakruhkan. Karena itu mengqodho' puasa pada hari yang Dimakruhkan puasa seperti hari Jum'at, Sabtu dan Minggu tidak dilarang karena puasa tersebut ada sebab, seda larangan puasa pada hari-hari tersebut Itu kalau puasa sunah tanpa sebab.

Wallahu A'lam

Ibarot :

- Kitab Busyrol Kariim :

(ويكره إفراد الجمعة) بالصوم؛ لصحة النهي عن صومه، إلا أن يصوم يوماً قبله أو يوماً بعده، وليتقوّى بفطره على الوظائف الدينية.
قال في "الشرح"، و"الإمداد": (ومن ثمَّ لو لم يضعف عنها بالصوم .. لم يكره إفراده) اهـ ورده في "التحفة" كـ"النهاية" بندب فطر عرفة وإن لم يضعف به؛ لأن من شأنه الضعف.
(و) إفراد (السبت والأحد) بالصوم؛ للنهي عن الأول، وقيس به الثاني بجامع أن اليهود تعظم الأوّل، والنصارى تعظم الثاني، فقصد بذلك الشارع مخالفتهم.
قال في" الإيعاب": (ففي الصوم تشبه بهم في مطلق التعظيم، وإلا .. فتعظيمهم إياه بتحريم الشغل، والتخلي للعبادة والتبسط بالتنعم بالأكل وغيره، وكذلك النصارى تعظم الأحد) اهـ
والكراهة من حيث الإفراد، أمَّا الصوم .. فمندوب، ولذا يصح نذره إن لم يقيده بالإفراد، ومحلها حيث لا سبب له.
أمًّا صومه لسبب كقضاء ونذر وعادة، كأن يصوم ويفطر يوماً فوافق صومه يوماً منها .. فلا كراهة.

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama