1716. MACAM-MACAM JENIS KAFIR DAN DEFINISINYA



Pertanyaan:
Assalamu'alaikum ustadz bertanya apa bedanya kafir dzimmi dan kafir Mu'ahad?
[Muhammad Mu'id Elfathind]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Berikut definisi masing-masing jenis kafir:

(و) رابعها: (الكافر الحربي) وهو الذي لا صلح له مع المسلمين قاله الفيومي، وخرج بالحربي ثلاثة أقسام: الذمي وهو من عقد الجزية مع الإمام أو نائبه ودخل تحت أحكام الإسلام فإنه محترم وسمي ذمياً لذلك نسبته إلى الذمة أي الجزية. والمعاهد: وهو من عقد المصالحة مع الإمام أو نائبه من أهل الحرب على ترك القتال في أربعة أشهر أو في عشر سنين بعوض منهم موصل إلينا أو بغيره لقوله صلى الله عليه وسلّم: "ألا من ظلم معاهداً أو انتقصه أو كلفه فوق طاقته أو أخذ منه شيئاً بغير طيب نفس فأنا حجيجه أي خصمه يوم القيامة" رواه أبو داود. والمؤمن: وهو من عقد الأمان مع بعض المسلمين في أربعة أشهر فقط لقوله تعالى: وإن أحد من المشركين استجارك فأجره (( ٩) التوبة:٦) أي إذا استأمنك أحد منهم من القتل فأمنه. ولقوله صلى الله عليه وسلّم: "ذمة المسلمين واحدة يسعى بها أدناهم فمن أخفر مسلماً فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين" رواه الشيخان وصححاه. أي عقود المسلمين كعقد شخص واحد منهم يقوم بهذا العقد أدناهم أي كالعبيد والنساء فمن نقض عهد مسلم فعليه لعنة من ذكر. قال شيخنا أحمد النحراوي: والمراد بالمعاهد في الحديث ما يشمل هؤلاء الثلاثة.
4. Kafir Harbi; yaitu kafir yang tidak ada ikatan perdamaian bersama dengan kaum muslimin, seperti yang didefinisikan oleh al-Fuyumi. Mengecualikan dengan kafir harbi, artinya tidak termasuk dari ghairu muhtaram, adalah 3 (tiga) jenis kafir lainnya, yaitu:
a. Kafir Dzimmi, yaitu kafir yang setuju membayar jizyah atau pajak kepada pemerintah atau perangkat pemerintah (Islam) dan ia berada di bawah hukumhukum Islam. Jadi, kafir dzimmi termasuk muhtaram. Ia disebut dengan dzimmi karena dinisbatkan pada dzimmah (tanggungan), maksudnya jizyah.

b. Kafir Mu’ahad, yaitu kafir dari kalangan kafir-kafir harbi yang terikat damai dengan pemerintah atau perangkat pemerintah (Islam) untuk tidak diperangi selama 4 bulan atau 10 tahun, baik dengan membayar sejumlah biaya (upeti) yang kembali kepada kita (kaum muslimin) atau tanpa membayarnya. Jadi, kafir mu’ahad termasuk muhtaram karena sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, “Ingat. Barang siapa berbuat dzalim terhadap kafir mu’ahad atau menghinanya atau menuntut kepadanya suatu tuntutan diluar kemampuannya atau mengambil hak milik darinya secara dzalim maka aku (Rasulullah) akan mendakwanya di Hari Kiamat.” Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Daud.

c. Kafir Muamman, yaitu kafir yang terikat janji mendapat hak keamanan dari sebagian kaum muslimin selama 4 bulan saja, karena Firman Allah ta’aala, “Ketika salah satu dari kaum musyrikin meminta hak keamanan darimu agar tidak diperangi maka berilah mereka hak aman,” dan sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, “Akad-akad kaum muslimin (dengan kaum kafir) adalah seperti akad yang diadakan oleh salah seorang dari kaum muslimin dengan orang muslim lain yang berderajat rendah, seperti; para budak dan perempuan. Barang siapa merusak janji orang muslim maka atasnya laknat Allah, para malaikat, dan manusia.” Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dan mereka berdua menshohihkannya.

Syaikhuna Ahmad Nahrowi berkata, “Yang dimaksud dengan mu’ahad dalam hadis adalah kafir yang mencakup kafir dzimmi, kafir mu’ahad, dan kafir muamman.”
[Kaasyifah as Sajaa Fii Syarh Safiinah an Najaa Halaman 37, Cet. Al Haramain]

Wallahu A'lamu Bis Shawaab


(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama