1785. HUKUM JUAL BELI ULAR

Foto: Bincang Syariah

Pertanyaan:
Assalamualaikum wrwb... Izin nanya Yai.... Apa hukumnya jual beli Ular.....???🙏
[Ulum Mmg]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Menurut Madzhab Syafi'i jual beli ular dan umumnya binatang melata dibumi seperti halnya kalajengking dan semisalnya tidak sah karena tiada manfaat menurut Syara'. Pendapat ini sesuai Madzhab Hambali. Sedangkan menurut Madzhab Hanafi hukumnya sah dan bisa dimanfaatkan menurut mereka. Adapun di Madzhab Maliki belum saya temukan keterangannya.

Madzhab Syafi'i dan Hambali :

فَلَا يَصِحُّ بَيْعُ حَشَرَاتٍ) لَا تَنْفَعُ وَهِيَ صِغَارُ دَوَابِّ الْأَرْضِ كَحَيَّةٍ وَعَقْرَبٍ وَفَارَةٍ وَخُنْفُسَاءَ إذْ لَا نَفْعَ فِيهَا يُقَابَلُ بِالْمَالِ وَإِنْ ذَكَرَ لَهَا مَنَافِعَ فِي الْخَوَاصِّ بِخِلَافِ مَا يَنْفَعُ مِنْهَا كَضَبٍّ لِمَنْفَعَةِ أَكْلِهِ وَعَلَقٍ لِمَنْفَعَةِ امْتِصَاصِ الدَّمِ 

(قَوْلُهُ إذْ لَا نَفْعَ فِيهَا يُقَابَلُ بِالْمَالِ) أَيْ لَا نَفْعَ يُعْتَبَرُ وَيُقْصَدُ شَرْعًا بِحَيْثُ يُقَابَلُ بِمَالٍ لِأَنَّهُ الْمُرَادُ فَالْمَدَارُ عَلَى أَنْ يَكُونَ فِيهِ مَنْفَعَةٌ مَقْصُودَةٌ مُعْتَدٌّ بِهَا شَرْعًا بِحَيْثُ تُقَابَلُ بِالْمَالِ
Maka tidak sah menjualbelikan binatang melata yang tidak bermanfaat yakni binatang-binatang kecil yang melata dibumi seperti ular, kalajengking, tikus dan kumbang karena tidak ada manfaat darinya yang setara dengan harta (harga) meskipun terdapat manfaat secara khusus padanya, berbeda dengan binatang yang bisa memberi manfaat seperti biawak yang dapat bermanfaat saat memakannya karena dapat memperlancar darah.

Keterangan Pengarang (“karena tidak ada manfaat darinya yang setara dengan uang”) artinya tidak memberi manfaat yang dianggap dan menjadi tujuan dalam syara’ sekira sepadan dengan harta, ini yang di kehendaki. Maka tinjauannya adalah manfaat yang menjadi tujuan dan dianggap oleh syara’ sekira sepadan dengan harta”.
[Hasyiyah Al Jamal Ala Syarh Al Manhaj III/25]

فاحترز بِهِ عَمَّا لَا مَنْفَعَة فِيهِ فَإِنَّهُ لَا يَصح بَيْعه وَلَا شِرَاؤُهُ وَأخذ المَال فِي مُقَابلَته من بَاب أكل المَال بِالْبَاطِلِ وَقد نهى الله تَعَالَى عَنهُ فَمن ذَلِك بيع العقارب والحيات والنمل وَنَحْو ذَلِك وَلَا نظر إِلَى مَنَافِعهَا المعدودة من خواصها 
[Kifaayaah Al Akhyaar I/196]

(و) يصح بيع (دود قزٍّ وبَزْرِه (١)) قبل أن يدِبَّ؛ لأنه طاهر يخرج منه الحرير الذي هو أفخر الملابس، بخلاف الحشرات التي لا نفع فيها. 
[Kisyaaf Al Qinaa' VII/308]

Madzhab Hanafi :

وكذلك يصح بيع الحشرات والهوام كالحيات والعقارب إذا كان ينتفع بها. والضابط في ذلك: أن كل ما فيه منفعة تحل شرعاً فإن بيعه يجوز 
Sah jual beli serangga dan binatang melata seperti ular dan kalajengking jika memang memberi manfaat, parameternya menurut mereka (madzhab hanafi) adalah semua yang bermanfaat itu halal menurut syara' karena semua (makhluk) yang ada memang di ciptakan untuk kemanfaatan manusia.
[Al Fiqh Ala Madzaahib Al Arba'ah II/209]

ويصح بيع الحشرات والهوام كالحيات والعقارب إذا كان ينتفع به. 
ويصح بيع المتنجس والانتفاع به في غير الأكل كالدبغ والدهان والاستضاءة به في غير المسجد، ما عدا دهن الميتة، فإنه لا يحل الانتفاع به. 
والضابط عندهم: أن كل ما فيه منفعة تحل شرعاً، فإن بيعه يجوز (١)
_____________
(١) البدائع: ٥ ص ١٤٢ ومابعدها، فتح القدير: ٥ ص ١٨٨، ٨ ص ١٢٢، الفقه على المذاهب الأربعة: ٢ ص ٢٣١ ومابعدها
Boleh menjual belikan binatang melata dan berbisa seperti ular, kalajengking bila memang memberi manfaat tolak ukurnya menurut mereka (madhab Hanafi) adalah semua yang beranfaat itu halal menurut syara’ karena semua makhluk yang ada memang di ciptakan untuk kemanfaatan manusia dengan dalil firman Allah ta’aalaa (Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu – QS 2:29.)
[Al Fiqh Al Islami Wa Adillatuhu V/3431]

Wallahu A'lamu Bis Shawaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama