1836. SEPUTAR HUKUM TAQLID (BERMADZHAB)

Foto: Memahami Taqlid
Limawaktu


Pertanyaan:
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum taqlid bagi orang awam terhadap madzhab fiqih yang ada. Sebagian ulama mewajibkan, sedangkan mayoritas ulama menganggap mengikuti madzhab  sebagai sebuah keutamaan namun bukan kewajiban.

Boleh saja seseorang berpindah-pindah pendapat dengan syarat : Tidak menyelisihi ijma, bukan untuk mencari yang mudah² dalam agama dan meyakini orang yang diikutinya adalah ulama...
🍵🍵🍵
[محمد زين الدين الارشاد]

Jawaban:

وَيجب على من لم يكن فِيهِ أَهْلِيَّة الِاجْتِهَاد الْمُطلق أَن يُقَلّد فِي الْفُرُوع وَاحِدًا من الْأَئِمَّة الْأَرْبَعَة الْمَشْهُورين وهم الإِمَام الشَّافِعِي وَالْإِمَام أَبُو حنيفَة وَالْإِمَام مَالك وَالْإِمَام أَحْمد بن حَنْبَل رَضِي الله عَنْهُم وَالدَّلِيل على ذَلِك قَوْله تَعَالَى {فاسألوا أهل الذّكر إِن كُنْتُم لَا تعلمُونَ} الْأَنْبِيَاء الْآيَة 7 فَأوجب الله السُّؤَال على من لم يعلم وَيلْزم عَلَيْهِ الْأَخْذ بقول الْعَالم وَذَلِكَ تَقْلِيد لَهُ
“Diwajibkan bagi orang yang bukan ahli Ijtihad Mutlak bertaqlid pada masalah Furu' kepada salah satu daripada para Imam Empat yang Masyhur yaitu Imam Syafi'i, Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hambal - Semoga Allah meridhoi mereka semuanya -. Dalil mengenai itu adalah firman Allah: "Maka bertanyalah kepada Ahli Dzikir jika kamu tidak mengetahui". Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah mewajibkan bertanya bagi orang yang tidak tahu, itulah taqlid”.
[Nihaayah Az Zain Halaman 7]

(تنبيه) كل من الأئمة الأربعة على الصواب ويجب تقليد واحد منهم، ومن قلد واحدا منهم خرج عن عهدة التكليف، وعلى المقلد اعتقاد أرجحية مذهبه أو مساواته، ولا يجوز تقليد غيرهم في إفتاء أو قضاء.
“(Peringatan) Setiap para Imam yang empat berada di jalan kebenaran dan wajib bertaqlid kepada salah seorang diantara mereka, orang yang telah bertaqlid kepada salah seorang diantara mereka ia telah keluar dari tanggungan taklif, bagi Orang yang bertaqlid haruslah yakin bahwa madzhab yang diikuti itu benar dan madzhab yang lain juga benar dan tidak boleh bertaqlid kepada selain mereka pada masalah fatwa dan menetapkan hukum”
[Hasyiyah I'aanah at Thaalibiin I/17]

Wallahu A'lamu Bis Shawaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama