Foto: bincang syariah
Pertanyaan:
Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh
Apa hukumnya menutup jenazah dengan papan ketika di makamkan, agar tidak langsung mengenai jenazah?
[Pian Sopian]
Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakaatuh
Di Madzhab kami Syafi'i menyatakan bahwa sebelum menimbun jenazah paska menguburkan membuat penghalang atau memasang penghalang agar tanah yang ditimbun tidak mengenai jenazah. Penghalangnya bisa berupa batu dan lainnya dan juga sebagaimana ditanyakan diatas yaitu dengan menggunakan papan.
Adapun hukumnya terjadi khilaf, sebagian Ulama Syafi'iyah menyatakan hanya merupakan kesunahan, pendapat ini dikutip Syeikh Ibnu Hajar dalam kitab Tuhfah, sebagaimana dikutip Syekh Bakri Syata Dimyathi dalam kitab I'aanah, disana dijelaskan kebanyakan ulama mengharamkan menimbun jenazah dengan tanah tanpa ada sesuatu yang menghalangi tanah tersebut mengenai jenazah, bahkan ini adalah yang utama. Pendapat yang tidak mewajibkan ini juga termasuk pendapat Abu Makhramah. Sementara sekumpulan Ulama Syafi'iyah yang lain mengatakan wajib membuat atau memasang penghalang agar tanah tidak mengenai jenazah, ini juga ditetapkan Syeikh Zainuddin Al Malibari dalam kitab Fathul Mu'in dan dinilai Mu'tamad oleh Syekh Ba'isyan.
Maka oleh karena itu, mengenai hukum membuat atau memasang penghalang agar jenazah tidak kena tanah terjadi khilaf Ulama Syafi'iyah. Karenanya, sebaiknya memasang penghalang demi keluar dari Khilaf Ulama, tetapi bagi yang tidak menggunakannya seperti di sebagian daerah maka tidak masalah dengan mengikuti pendapat yang tidak mewajibkannya.
Wallahu A'lam
Ibarat :
- Kitab Hasyiyah I'aanah at Thaalibiin Juz 2 Halaman 117-118 :
ويحرم دفنه بلا شئ يمنع وقوع التراب عليه
(قوله: ويحرم دفنه بلا شئ يمنع وقوع التراب عليه) أي فيجب سد القبر بما يمنع وقوع التراب عليه من نحو لبن.
وما ذكر من وجوب السد وحرمة عدمه هو ما عليه جمع.
وظاهر عبارة المنهاج: ندب السد، وجواز إهالة التراب عليه من غير سد.
كما نبه عليه في التحفة، وعبارتها مع الأصل: ويسد فتح اللحد بلبن، بأن يبنى به ثم يسد ما بينه من الفرج بنحو كسر لبن اتباعا لما فعل به - صلى الله عليه وسلم -، ولأنه أبلغ في صيانة الميت عن النبش، ومنع التراب والهوام.
وكاللبن في ذلك غيره.
وآثره لأنه المأثور كما تقرر، وظاهر صنيع المتن: أن أصل سد اللحد مندوب، كسابقه ولاحقه، فتجوز إهالة التراب عليه من غير سد، وبه صرح غير واحد.
لكن بحث غير واحد وجوب السد عليه، كما عليه الإجماع الفعلي من زمنه - صلى الله عليه وسلم - إلى الآن، فتحرم تلك الإهالة، لما فيها من الإزراء وهتك الحرمة، وإذا حرموا ما دون ذلك، ككبه على وجهه، وحمله على هيئة مزرية، فهذا أولى.
اه.
- Kitab Bughyah Al Mustarsyidiin Halaman 96 :
فائدة : قال أبو مخرمة : الظاهر أنه لا يجب سد اللحد ، بل تجوز إهالة التراب من غير سد ، خلافاً للمزجد والرداد اهـ. ووافقهما ابن حجر قال : ومثل فتح اللحد تسقيف الشق ، لكن لو انهدم القبر بعد لم يجب إصلاحه ، إذ يغتفر في الدوام ما لا يغتفر في الابتداء اهـ.
- Kitab Busyraal Kariim Juz 2 Halaman 38-39 :
وأن تسد فتح القبر؛ ليمنع إهالة التراب عليه، كذا في "شرح المنهج"، لكن المعتمد: وجوبه.
(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)
Link Diskusi: