Pertanyaan:
Tgk Mudin
Assalamu a'laikum warahmatullah.
Benarkah penyembelihan hewan qurban di sunnahkan di tempat pelakasanaan Shalat Aidil Adha...mohon jawaban dengan referensi.
Wassalam.
Jawaban:
Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Walaikumsalam
Tempat pelaksanaan penyembelihan qurban didaerah yang berqurban sendiri agar sanak keluarganya menyaksikan, sedangkan terkait menyembelih qurban di tempat pelaksanaan shalat Ied yaitu di mushola setelah rampung melakukan shalat Ied hukumnya sunah dengan hikmah menampakkan qurban dan supaya orang faqir melihat dan mereka terkena pembagian daging qurban. Hal ini berdasarkan hadits:
عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ «عَنْ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَنَّهُ كَانَ يَذْبَحُ وَيَنْحَرُ بِالْمُصَلَّى» . رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَأَبُو دَاوُد
Artinya: Dari Nafi' dari Ibn Umar dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bahwa beliau menyembelih dan berqurban dimushola. (HR. Bukhari, Nasai, Ibn Majah dan Abu Dawud)
* (الْخَامِسَةُ) مَحِلُّ التَّضْحِيَةِ مَوْضِعُ الْمُضَحِّي سَوَاءٌ كَانَ بَلَدَهُ أَوْ مَوْضِعَهُ مِنْ السَّفَرِ ... (السَّادِسَةُ) الْأَفْضَلُ أَنْ يُضَحِّيَ فِي دَارِهِ بِمَشْهَدِ أَهْلِهِ هَكَذَا قَالَهُ أَصْحَابُنَا
“(Kelima) Tempat qurban adalah tempat si qurban sendiri, baik dinegerinya atau tempat ia bermusafir...
(Keenam) Lebih utama (afdhol) qurban di kampungnya sendiri yang keluarganya menyaksikan, demikian dikatakan para sahabat kami”
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab VIII/425]
قَوْلُهُ: (كَانَ يَذْبَحُ وَيَنْحَرُ بِالْمُصَلَّى) فِيهِ اسْتِحْبَابُ أَنْ يَكُونَ الذَّبْحُ وَالنَّحْرُ بِالْمُصَلَّى وَهُوَ الْجَبَّانَةُ وَالْحِكْمَةُ فِي ذَلِكَ أَنْ يَكُونَ بِمَرْأَى مِنْ الْفُقَرَاءِ فَيُصِيبُونَ مِنْ لَحْمِ الْأُضْحِيَّةِ.
“Ungkapan: ('Beliau menyembelih dan berqurban di mushola') Hadits ini menunjukkan kesunahan menyembelih hewan dan berqurban di mushola yaitu tanah lapang, hikmahnya agar orang faqir melihat lalu mereka dibagikan daging qurban”
[Nailul Authar V/144]
قوله (كان رسول الله - صلى الله عليه وسلم -) يذبح) أي البقرة والشاة (وينحر) أي الإبل (بالمصلى) أي الجبانة بعد أن يصلي العيد ليرغب الناس فيه، وليقتدوا به، وليتعلموا منه صفة الذبح، فيه استحباب أن يكون الذبح والنحر بالمصلى، والحكمة في ذلك أن يكون بمرأى من الفقراء، فيصيبون من لحم الأضحية، وقيل: لأن الأضحية من القرب العامة، فإظهارها أفضل؛ لأن فيه إحياء لسنتها
“Ungkapan: (Adalah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menyembelih) artinya sapi dan kambing (dan berqurban) artinya unta (di Musholla) artinya tanah lapang sesudah shalat Ied supaya memikat (memberi semangat) manusia dan agar mereka menirunya serta untuk mengajarkan mereka cara penyembelihan, hikmahnya agar orang faqir melihat lalu mereka dibagikan daging qurban. Menurut satu pendapat: Qurban adalah ibadah umum maka menampakkannya lebih utama (afdhol) karena menghidupkan sunah”
[Mir'ah Al Mafaatih Syarh al Misykah al Mashoobih V/44
Walllahu A'lamu Bis Showaab
Link Diskusi: