Pertanyaan:
Wan's Wan's
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
👀 BILA SUAMINYA KE BELET PINGIN TAPI ISTRINYA LAGI HAID .
BERDOSA KAH BILA SUAMINYA ONANI ?👀
Jawaban:
Abdul Ghofur Alqudsiy
Tolong yg luang diartikan,tapi tak usah dibayangkan njih.... ,matursuwun
إخْرَاجُ الْمَنِيِّ بِغَيْرِ جِمَاعٍ، مُحَرَّمًا كَانَ، كَإِخْرَاجِهِ بِيَدِهِ اسْتِدْعَاءً لِلشَّهْوَةِ، أَوْ غَيْرَ مُحَرَّمٍ كَإِخْرَاجِهِ بِيَدِ زَوْجَتِهِ.
Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Walaikumussalam
Kalau suami sudah kebelet bener 😁 sementara istrinya lagi haid maka diperbolehkan melakukan onani dengan tangannya dengan pertimbangan bahwa menyetubuhi istri yang haid dosa besar sedangkan onani menurut Madzhab Syafi'i dosa kecil, jadi daripada mengerjakan dosa besar lebih baik dosa kecil. Itu solusi satu-satunya, tapi kalau masih bisa ditahan harus ditahan 🤭
وَلَوْ قِيلَ بِتَقْدِيمِ الِاسْتِمْنَاءِ بِيَدِهِ عَلَى وَطْءِ الْحَائِضِ أَيْضًا لَمْ يَبْعُدْ إذْ تَحْرِيمُ الثَّانِي مُجْمَعٌ عَلَيْهِ بِخِلَافِ الْأَوَّلِ، ثُمَّ رَأَيْت فِي الْبُجَيْرِمِيِّ مَا نَصُّهُ قَالَ الْبِرْمَاوِيُّ، وَهُوَ أَيْ تَقْدِيمُ الِاسْتِمْنَاءِ بِيَدِهِ الْأَقْرَبُ لِأَنَّ الْوَطْءَ فِي الْحَيْضِ مُتَّفَقٌ عَلَى أَنَّهُ كَبِيرَةٌ بِخِلَافِ الِاسْتِمْنَاءِ فَإِنَّ فِيهِ خِلَافًا اهـ لِأَنَّ الْإِمَامَ أَحْمَدَ قَالَ بِجَوَازِهِ عِنْدَ هَيَجَانِ الشَّهْوَةِ وَعِنْدَ الشَّافِعِيِّ صَغِيرَةٌ اهـ.
Kalau dikatakan mendahulukan onani dengan tangannya daripada menyetubuhi istrinya yang haid juga tidak jauh (dari kebenaran) sebab yang kedua (menyetubuhi istrinya yang haid) sudah disepakati Ulama akan keharamannya berbeda yang pertama (onani). Kemudian Aku melihat Bujairomi menerangkan: Berkata Al Birmawi "Mendahulukan onani dengan tangannya lebih dekat (dengan kebenaran akan kebolehannya) karena menyetubuhi istrinya yang haid sudah disepakati bahwa ia dosa besar berbeda dengan onani ada khilaf", karena imam Ahmad membolehkan onani untuk meredam syahwat dan menurut Syafi'i dosa kecil.
[Hasyiyah as Syarwani Ala at Tuhfah I/390]
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Hasil diskusi grouf FB: KAJIAN FATHUL MU'IN: