0805. ALASAN ORANG IHRAM TIDAK BOLEH MEMAKAI PAKAIAN BERJAHIT

 Pertanyaan:

Assalamualaikum...

Ngapunten ustadz/ustadz

Saya ingin bertanya..

Kenapa kalau orang berhaji tidak boleh memakai pakaian berjahit?,apakah alasannya?,dan apa ada sejarahny

Terimakasih😀🙏🙏🙏🙏

a.h🙏🙏

[Evi Fitria]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh


Alasannya ada dua:
1. Berdasarkan hadits:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ مِنْ الثِّيَابِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَلْبَسُ الْقُمُصَ وَلَا الْعَمَائِمَ وَلَا السَّرَاوِيلَاتِ وَلَا الْبَرَانِسَ وَلَا الْخِفَافَ إِلَّا أَحَدٌ لَا يَجِدُ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ
Dari Abdullah bin Umar Ra. bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, “wahai Rasulullah, pakaian apa yang seharusnya digunakan oleh orang yang sedang berihram (haji atau umrah)?” Rasulullah bersabda, “tidak boleh mengenakan gamis (kemeja), serban, celana panjang, peci (kopiah) dan sepatu kecuali bagi yang tidak mendapatkan sandal, maka dia boleh mengenakan sepatu.” (HR. Bukhari)


2. Hikmah
Adapun hikmah dilarangnya orang ihram memakai pakaian berjahit seperti berikut ini:
Pertama, menggunakan pakaian (kain) yang tidak berjahit saat ihram menunjukkan bahwa manusia saat itu berada di posisi yang tinggi derajat ketawadukannya kepada Allah. Hal ini dikarenakan saat kondisi tersebut seakan-akan manusia berkata “wahai tuhanku, ini diriku yang tidak memiliki apapun dihadapan-Mu, sesungguhnya Engkau pemiliki segala sesuatu baik yang sudah ada ataupun yang akan ada, ini diriku menghadap kepada-Mu sama seperti di hari ibu melahirkan diriku, tidak ada di sisiku apapun barang-barang dunia kecuali apa yang diigunakan untuk menutupi auratku”. 

Kedua, dilarangnya mengenakan pakaian (kain) yang berjahit mengindikasikan bahwa hal itu serupa (disamakan) dengan bayi yang baru lahir dimana tidak menggunakan (pakaian) apapun yang berjahit. Hal ini bermaksud bahwasanya orang yang sedang ihram tersebut tidak memiliki apa-apa dari harta dunia karena segala sesuatu adalah hanya milik Allah semata.

Ketiga, mengingatkan kepada orang yang sedang melakukan ihram (haji atau umrah) akan kondisi saat di padang mahsyar kelak, dimana kita semua pada saat itu dalam keadaan tidak memakai pakaian apapun di badan. Nah, pemberian ingatan semacam ini bermanfaat bagi kaum mukminin guna menjalani kehidupan.

Walllahu A'lamu Bis Showaab


حكمة والتشريع وفلسفته الجزء الاول ص ١٨٩ دار الفكر 
الحكمة في عدم لبس المخيط عند الإحرام
إن شارع الحكيم أمرنا بعدم لبس المخيط وعدم تغطية الرأس عند الإحرام ليكون الإنسان في أعلا درجات الخضوع والتذلل لله تعالى. كأنه يقول في هذه الحالة: 
يارب إني لأملك لنفسي من الأمر شيئا. وان كل ما في هذا الوجود لا أملك منه قتيلا. وإنك أنت الملك كائن ويكون. وها أنا واقف بين يديك كيوم ولدتني أمي. ليس علي عرض الدنيا إلا ما أستر به العورة. وليس هو من المألوف لبسه عند الناس من مخيط الثياب. وأيضا في عدم لبس المخيط إشارة أنه أشبه بالطفل المولود الملفوف في شئ غير مخيط. أي أنه لا يملك لنفسه شيئا من حطام الدنيا إذ الملك لله وحده الواحد القهار. 
ولا يخفى أن هذه الحالة هي أكبر درجات الخضوع وأسمى منازل الخشوع والغاية القصوى في التذلل للخالق جل شأنه وعظمت قدرته.
وهناك حكمة أخرى وهي أن الحج بهذه الحالة يتذكر أهل المحشر وهم واقفون بغير لباس على بدنهم والذكرى تنفع المؤمنين ويقال إن لباس العرب كان بسيطا أيام سيدنا ابراهيم عليه الصلاة والسلام حتى قالوا إنه لا يختلف كثيرا عن لبس المحرم في زمان الحج فسبحان أودع في كل شيء حكمة بالغة.

[Ismidar Abdurrahman As-Sanusi]

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama