1112. NAJISKAH BULU KUCING?





Pertanyaan:
Assalamualaikum ,,maaf izin bertanya lagi
Apakah hukum bulu kucing yg terlepas dari badan kucing apakah hukumnya haram,mohon penjelasan beserta dalilnya ya,,karena saya pencinta kucing dan di rumah byk kucing yg memang gak dikandangin ,jadi mereka bebas berkeliaran di dalam rumah,,syukron untuk yg sudah bantu jawab
[Efa Abdullah]

Jawaban:
Walaikumsalam

Bulu kucing memang najis apabila sudah terpisah dari badannya karena setiap yang terlepas dari tubuh hewan maka berhukum bangkai dan bangkai hukumnya najis berdasarkan hadits:

ما قطع من حي فهو ميت
"Sesuatu yang terpotong dari yang hidup maka adalah bangkai" (HR. Al Hakim). Kecuali hewan yang dimakan dagingnya.

Meskipun bulu kucing dihukumi najis setelah terpisah dari badannya maka ketika ada bulu kucing pada pakaian dan tempat orang shalat maka tidak membatalkan shalat, sebab najisnya tergolong ma'fu (dimaafkan) jika sedikit dan banyak bagi orang yang menerima cobaan akannya (tidak bisa dihindari).

وما قطع من) حيوان (حي فهو ميت الا الشعر) اى المقطوع من حيوان مأكول وفى بعض النسخ الا الشعور المنتفع بها فى المفارش والملابس وغيرها

(قوله وما قطع من حيوان حي) اشار الشارح الى ان قول المصنف حي صفة لموصوف محذوف وقوله فهو ميت لخبر ما قطع من حي فهو ميت رواه الحاكم وصححه والمراد انه كميتته طهارة ونجاسة فما قطع من السمك الجراد والادمى والجن طاهر وما قطع من نحو الحمار والشاة نجس

(قوله الا الشعر) ومثله الصوف والوبر والريش وان كان ملقى على المزابل ونحوها نظرا للاصل والغالب انه من مذكى قال تعالى ومن اوصوافها واوبارها واشعارها اثاثا ومتاعا الى حين

(قوله المقطوع من حيوان مأكول) اى كالمعز مالم يكن على قطعة لحم تقصد او على عضو ابين من حيوان مأكول والا فهو نجس تبعا لذلك وخرج بالمأكول غيره كالحمار والهرة فشعره نجس لكن يعفى عن قليله بل وعن كثيره فى حق من ابتلى به كالقصاصين

حاشية الباجوري على ابن قاسم ج ٢ ص ٢٢٠ المكتبة الحرمين
°°°

Fokus:

وخرج بالمأكول غيره كالحمار والهرة فشعره نجس لكن يعفى عن قليله بل وعن كثيره فى حق من ابتلى به 
"Dikecualikan dengan hewan yang dimakan dagingnya adalah selainnya Seperti himar dan kucing maka bulunya najis, tetapi dima'fu jika sedikit dan demikian pula banyak bagi orang yang mendapatkan cobaan akannya".

Walllahu A'lamu Bis Showaab

        >> Maaf akhi.

Bagaimana dengan hadits ini menurut anta.

Dalam sebuah hadis disebutkan:

ﻭَﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓَ – ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ – ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ اﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ ﻓِﻲ اﻟْﻬِﺮَّﺓِ: «ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻟَﻴْﺴَﺖْ ﺑِﻨَﺠَﺲٍ, ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻫِﻲَ ﻣِﻦَ اﻟﻄﻮاﻓﻴﻦ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ». ﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ اﻷَْﺭْﺑَﻌَﺔُ, ﻭَﺻَﺤَّﺤَﻪُ اﻟﺘِّﺮْﻣِﺬِﻱُّ. ﻭَاﺑْﻦُ ﺧُﺰَﻳْﻤَﺔَ

Dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjelaskan tentang kucing, ‘Kucing tidak najis. Kucing adalah hewan yang sering berkeliaran di sekitar kalian'”. (HR: Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)

          >> Hadits itu menyatakan bahwa pada dasarnya tubuh kucing tidak najis, hanya saja ketika bulu kucing terpisah dari tubuhnya maka menjadi najis dengan dasar hadits Nabi pada ibarot saya diatas, itulah yang diungkapkan Ulama Syafi'iyah. Intinya hadits itu menceritakan keadaan kesucian kucing bukan masalah bulu yang terpisah dari tubuhnya

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Artikel terkait:

Komentari

Lebih baru Lebih lama