1356. HUKUM SHALAT DI GEREJA



Pertanyaan:
Kalau darurat bolehka shalat digereja yai?
[Ali Furqon]

Jawaban:
Shalat di Gereja dan umumnya ditempat peribadatan orang non muslim (Agama lain) hukumnya makruh karena tempat peribadatan orang non muslim Dinilai sebagai tempat mengungsinya jin. Kemakruhan tersebut Disyaratkan mendapatkan izin mereka dan mereka tidak melarang memasuki tempat ibadah mereka, bila mereka melarang memasukinya maka shalat didalamnya menjadi haram. Bahkan jika ditempat itu ada najisnya malah tidak sah.

وَالْكَنِيسَةِ) وَهِيَ بِفَتْحِ الْكَافِ مُتَعَبَّدُ الْيَهُودِ وَقِيلَ النَّصَارَى وَالْبِيعَةِ وَهِيَ بِكَسْرِ الْبَاءِ مُتَعَبَّدُ النَّصَارَى وَقِيلَ الْيَهُودِ وَنَحْوِهِمَا مِنْ أَمَاكِنِ الْكُفْرِ لِأَنَّهَا مَأْوَى الشَّيَاطِينِ وَيَحْرُمُ دُخُولُهَا عَلَى مَنْ مَنَعُوهُ
قَوْلُهُ وَيَحْرُمُ دُخُولُهَا إلَخْ) عِبَارَةُ الْكُرْدِيِّ وَمَحَلُّ الْكَرَاهَةِ كَمَا فِي الْإِيعَابِ إنْ دَخَلَهَا بِإِذْنِهِمْ وَإِلَّا حَرُمَتْ صَلَاتُهُ فِيهَا؛ لِأَنَّ لَهُمْ مَنْعَنَا مِنْ دُخُولِهَا هَذَا إنْ كَانُوا يُقِرُّونَ عَلَيْهَا وَإِلَّا فَلَا إلَخْ اهـ.
“Diantara tempat yang dimakruhkan shalat adalah AL-KANIISAH yaitu dengan fathah kaf yaitu tempat peribadatan Yahudi dan menurut Qiil tempat peribadatan Nasrani dan BII'AH dengan kasrah Ba' yaitu tempat peribadatan Nasrani dan menurut Qiil tempat peribadatan Yahudi dan semisal keduanya dari tempat peribadatan orang kafir karena tempat mengungsinya setan, diharamkan memasukinya jika dilarang 

(Keterangan Pengarang "Dan diharamkan memasukinya,dst") Redaksi Al Kurdiy : Letak kemakruhan tersebut sebagaimana keterangan dalam kitab Al I'aab jika memasukinya dengan izin mereka dan jika tidak haram shalat didalamnya, karena mereka melarang kita memasukinya ini jika mereka menyetujuinya dan jika tidak maka tidak haram, habis”
[Tuhfah al Muhtaaj Wa Hawaasyi as Syarwani II/166]

قَوْلُ الْمَتْنِ: (وَالْكَنِيسَةِ) هِيَ لِلنَّصَارَى وَالْبَيْعَةِ لِلْيَهُودِ، وَلَوْ مُنِعَ أَهْلُهَا مِنْ دُخُولِهَا حَرُمَ. 
“Perkataan Matan: (AL KANIISAH) = Gereja, yaitu tempat peribadatan Nasrani dan BII'AH milk Yahudi dan jika dilarang pemiliknya memasukinya haram (shalat didalamnya)”
[Hasyiyah 'Umairoh I/222]

قَوْلُهُ: (وَفِي الْكَنِيسَةِ) بِفَتْحِ الْكَافِ أَيْ وَلَوْ جَدِيدَةً فِيمَا يَظْهَرُ، وَيُفَرَّقُ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْحَمَّامِ الْجَدِيدِ بِغِلَظِ أَمْرِهَا بِكَوْنِهَا مُعَدَّةً لِلْعِبَادَةِ الْفَاسِدَةِ فَأَشْبَهَتْ الْخَلَاءَ الْجَدِيدَ. بَلْ أَوْلَى. كَمَا صَرَّحَ بِهِ ع ش عَلَى م ر. وَمَحَلُّ جَوَازِ دُخُولِهَا لِذَلِكَ إنْ دَخَلَهَا بِإِذْنِهِمْ وَإِلَّا حَرُمَتْ صَلَاتُهُ فِيهَا لِأَنَّ لَهُمْ مَنْعَنَا مِنْ دُخُولِهَا إنْ كَانُوا يُقَرُّونَ عَلَيْهَا وَإِلَّا جَازَ دُخُولُهَا بِغَيْرِ إذْنِهِمْ لِأَنَّهَا وَاجِبَةُ الْإِزَالَةِ كَمَا فِي كَنَائِسِ مِصْرَ وَقُرَاهَا كَمَا قَالَهُ حَجّ.
[Hasyiyah Bujairomi ala al Khothiib II/94, Hasyiyah Bujairomi ala Syarh al Manhaj I/254]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

(Mujawwib: ) Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama