1875. BOLEHKAH MEMBUNGKUK, MERANGKAK BAHKAN SUJUD DIHADAPAN ORANG SHALEH?*

Foto: Ati Yuanda


Pertanyaan:
>> Syahudulghoribin
bolehkah seorang mebungkuk , merangkak , bahkan sampai sujud kepada seseorang yg kita anggap sebagai orang mulia/Sholeh?

Jawaban:
>> Wong Awam
Tidak haram, asalkan tidak niat sujud.
Seperti menaruh kepala di tanah dengan niatan ketundukan atau rendah hati.

Bughyatul Mustarsyidin

فَلَوْ وَضَعَ رَأْسَهُ عَلَى الْأَرْضِ تَذَلُّلاً وَاسْتِكَانَةً بِلَا نِيَّتِهِ لَمْ يَحْرُمْ إِذْ لَا يُسَمَّى سُجُوْداً

Jika seseorang meletakkan kepalanya di tanah sebagai bentuk ketundukan dan kerendahan hati tanpa niat sujud, maka itu tidak diharamkan karena tidak disebut sujud.

        Su Dir >> maaf kyai ibaroh ini terlalu global karena menjelaskan orang yg menaruh kepalanya di tanah, tp kalo menaruh kepalanya di hadapan orang lain apa ada dalil yg lebih sorih kyai?
 
         Ismidar Abdurrahman As Sanusi >> Itulah pengertian dari ibarat Bughyah tersebut, kalau menaruh kepala ditanah ada orang yang dihadapannya maka ibarat itu tidak berlaku karena sama halnya dengan sujud yang syar'i. Hal ini dikuatkan dengan keterangan di I'aanah sujud para Juhala' dihadapan Masyayikh mereka adalah haram. Ibarat Bughyah itu contohnya anda sedang sendiri lalu meletakkan dahi ke tanah yang tidak ada tujuan sujud. Hal ini dikuatkan dengan keterangan Membungkuk saja haram apalagi sujud.

وسجود الجهلة بين يدي مشايخهم حرام اتفاقا.
[البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ٢٤٦/١]

>> Ismidar Abdurrahman As Sanusi 
Untuk membungkuk hukumnya haram bahkan dianggap kafir bila tujuan mengagungkan sebagaimana mengagungkan Allah. Namun , bila membungkuknya belum sampai batasan minimal ruku' yakni sekiranya membungkuknya tangan bila memegang lutut maka tidak haram. Adapun sujud hukumnya haram bila dilakukan untuk makhluk bahkan bila dilakukan pelakunya sudah diangggap Kafir. Na'udzu Billlahi min dzalik. Sedangkan merangkak dan semaknanya tidak ada larangan karena tidak searti membungkuk dan sujud.

(و سجود لمخلوق) إختيارا من غير خوف و لو نبيا و إن أنكر الستحقاق أو لم يطابق قلبه جوارحه لأن ظاهر حاله يكذبه و خرج بالسجود الركوع لأن سورته تقع في العادة للمخلوق كثيرا بخلاف السجو—قال البجيرمي: الحاصل أن الانحناء لمخلوق، كما يفعل عند ملاقاة العظماء، حرام عند الاطلاق أو قصد تعظيمهم لا كتعظيم الله تعالى، وكفر إن قصد تعظيمهم كتعظيم الله تعالى.
اه.
[Hasyiyah I'aanah at Thaalibiin IV/136]

(وَسُجُود لمخلوق) إِلَّا لضَرُورَة كَأَن كَانَ فِي بِلَاد الْكفَّار وأمروه بِهِ وَخَافَ على نَفسه وَخرج بِالسُّجُود الرُّكُوع فَلَا كفر بِهِ وَإِن كَانَ حَرَامًا مَا لم يقْصد بِهِ التَّعْظِيم للمخلوق كتعظيم الله وَإِلَّا كَانَ كفرا أَيْضا أما مَا جرت بِهِ الْعَادة من خفض الرَّأْس والإنحناء إِلَى حد لَا يصل بِهِ إِلَى أقل الرُّكُوع فَلَا كفر بِهِ وَلَا حُرْمَة أَيْضا لَكِن يَنْبَغِي كَرَاهَته كَمَا قَالَه الشبراملسي
[Nihaayah Az Zain Halaman 345] 
Wallahu A'lamu Bis Shawaab

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama