Foto: Islamiy.com
Pertanyaan:
Assalamu'alaikum ijin bertanya
Ust saya denger di antaranya dzawil arham itu anak anak dari anak perempuan
ابن البنت
بنت البنت
Apakah soheh Di madzhab Syafi'i?
Terus itu sepakat empat madzhab?
Mohon jawaban nya PK yai
[Hemat]
Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakaatuh
Dalam masalah waris mereka yang termasuk Dzawil Arham yaitu:
1. Anak perempuan (cucu perempuan dari anak laki-laki)
2. Saudara perempuan
3. Keponakan perempuan dari saudara laki-laki
4. Paman (saudara laki-laki ayah)
5. Paman dari jalur ibu
6. Bibi dari jalur ayah
7. Bibi dari jalur ibu
8. Ibu dari ibu (nenek dari jalur ibu)
9. Ibu dari ayah nenek (nenek buyut dari jalur ibu)
10. Anak laki-laki dari saudara laki-laki ibu yang hanya memiliki hubungan nasab dari jalur ibu."
Secara garis besar dibagi 4 golongan:
1. Golongan pertama adalah mereka yang memiliki hubungan nasab dengan mayit sebagai keturunan, yaitu anak-anak perempuan dan cucu-cucu perempuan dari anak perempuan, serta keturunan mereka yang lebih jauh.
2. Golongan kedua adalah mereka yang memiliki hubungan nasab dengan mayit sebagai asal, yaitu kakek dan nenek yang tidak mewarisi secara langsung dan keturunan mereka yang lebih jauh.
3. Golongan ketiga adalah mereka yang memiliki hubungan nasab dengan ayah mayit, yaitu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara perempuan, dan keturunan mereka.
4. Golongan keempat adalah mereka yang memiliki hubungan nasab dengan kakek dan nenek mayit, yaitu paman dari jalur ibu, bibi dari jalur ayah dan ibu, anak-anak perempuan dari paman, dan keturunan mereka.
Lebih jelas lagi Yang termasuk Dzawil Arham yaitu ada 4 golongan:
Golongan Pertama: Mereka yang memiliki hubungan nasab dengan mayit sebagai keturunan, karena mayit adalah asal bagi mereka.
Termasuk dalam golongan ini adalah:
- Anak-anak perempuan dari anak perempuan, tanpa batasan derajat
- Anak-anak perempuan dari cucu perempuan, tanpa batasan derajat
Golongan Kedua: Mereka yang memiliki hubungan nasab dengan mayit sebagai asal, karena mereka adalah asal bagi mayit.
Termasuk dalam golongan ini adalah:
- Kakek dan nenek yang memiliki hubungan rahim, yaitu mereka yang tidak termasuk dalam golongan yang telah disebutkan sebelumnya.
Kakek yang memiliki hubungan rahim adalah kakek yang dihubungkan dengan mayit melalui seorang perempuan, seperti kakek dari jalur ibu.
Nenek yang memiliki hubungan rahim adalah nenek yang dihubungkan dengan mayit melalui seorang kakek yang memiliki hubungan rahim, seperti nenek dari jalur ibu.
Golongan Ketiga: Mereka yang memiliki hubungan nasab dengan orang tua mayit, karena orang tua mayit adalah asal yang mencakup mereka dan mayit.
Termasuk dalam golongan ini adalah:
- Anak-anak dari saudara perempuan, tanpa batasan jenis kelamin dan tanpa memandang apakah saudara perempuan tersebut adalah saudara kandung, saudara seayah, atau saudara seibu.
- Anak-anak perempuan dari saudara laki-laki, baik saudara kandung, saudara seayah, atau saudara seibu.
- Anak-anak dari saudara laki-laki yang hanya memiliki hubungan nasab dari jalur ibu, tanpa batasan jenis kelamin.
- Serta semua orang yang memiliki hubungan dengan mayit melalui salah satu dari golongan tersebut.
Golongan Keempat: Mereka yang memiliki hubungan nasab dengan kakek dan nenek mayit, karena kakek dan nenek mayit adalah asal yang mencakup mereka dan mayit.
Termasuk dalam golongan ini adalah:
- Paman dari jalur ibu, bibi tanpa batasan, anak-anak perempuan dari paman tanpa batasan.
- Paman dari jalur ibu dan bibi tanpa batasan, serta anak-anak mereka, tanpa batasan derajat.
Yang dimaksud Dzawil Arham dalam bab waris setiap kerabat yang tidak termasuk waris tetap dan tidak pula Ashabah. Berdasarkan keterangan tersebut diatas yang termasuk Dzawil Arham tidak hanya anak dari anak perempuan, inilah Madzhab Syafi'i, sedangkan di Madzhab lain saya tidak tahu karena saya hanya menganut Madzhab Syafi'i, jika penanya menganut Madzhab selain Madzhab Syafi'i bisa mengkaji di bab Faraidh di masing-masing Madzhab.
Wallahu A'lam
(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)
Ibarat:
- Kitab Hasyiyah I'aanah At Thaalibiin Juz 3 Halaman 225-226 :
ثم ذوي الارحام، وهم أحد عشر: ولد بنت، وأخت، وبنت أخ، وعم وعم لام، وخال، وخالة، وعمة، وأبو أم، وأم أبي أم، وولد أخ لام.
(قوله: ثم ذوي الأرحام) أي ثم إن لم يوجد أصحاب الفروض الذين يرد عليهم بأن لم يكن أحد من الورثة أصلا،
أو كان هناك أحد من أهل الفروض الذين لا يرد عليهم كأحد الزوجين، صرف المال كله في الأولى أو الفاضل في الثانية لذوي الأرحام.
هكذا يتعين حل العبارة، لا كما يقتضيه ظاهرها، لأنه فاسد.
وذوو الأرحام كل قريب غير من تقدم من المجمع على إرثهم، فإن لم يوجد أحد من ذوي الأرحام فحكمه، كما قال العز بن عبد السلام، إنه إذا جارت الملوك في مال المصالح وظفر بالمال الذي لم يوجد له وارث ولو من ذوي الأرحام أحد يعرف المصالح أخذه وصرفه فيها كما يصرفه الإمام العادل وهو مأجور على ذلك قال: والظاهر وجوبه بشرط سلامة العاقبة، وإن كان يستحقه في بيت المال جاز له أن يأخذ منه لنفسه وعياله ما يحتاجه، والعبرة بالعمر الغالب (قوله: وهم أحد عشر) أي صنفا، وترجع بالإختصار إلى أربعة أصناف: الأول من ينتمي إلى الميت، أي ينتسب إليه لكونه أصله، وهم أولاد البنات وأولاد بنات الابن وإن نزلوا.
الثاني: من ينتمي إليهم الميت لكونهم أصوله، وهم الأجداد والجدات الساقطون وإن علوا.
الثالث: من ينتمي إلى أبو الميت: وهم أولاد الأخوات وبنات الإخوة وبنو الإخوة للأم ومن يدلي إلى الميت بهم.
الرابع: من ينتمي إلى أجداد الميت وجداته، وهم الأعمام من جهة الأم والعمات مطلقا وبنات الأعمام مطلقا وإن تباعدوا وأولادهم وإن نزلوا، ثم إنه لا خلاف عند من ورث ذوي الأرحام أن من انفرد منهم حاز جميع المال، وإنما الخلاف عند الاجتماع في كيفية إرثهم، وفي ذلك مذهبان، أصحهما مذهب أهل التنزيل، ومحصله أنه ينزل كل منهم منزلة من يدلي به إلى الميت، فكل فرع ينزل منزلة أصله، وينزل أصله منزلة أصله.
- Kitab Al Fiqh Al Manhaji Ala Madzhab Al imaam As Syafi'i Juz 5 Halaman 191-192 :
أصناف ذوي الأرحام:
يمكن حصر ذوي الأرحام في أربعة أصناف هي:
الأول: من ينتمي إلى الميت، لكون الميت أصلاً له، وهم:
- أولاد البنات، مهما نزلوا.
- أولاد بنات الابن، وإن نزلوا أيضاً.
الثاني: من ينتمي إليهم الميت لكونهم أصولاً له، وهم:
- الأجداد والجدات الرحميون، الذين هم غير من سبق ذكرهم. فالجد الرحمي: هو كل من توسطت بينه وبين الميت أنثى، كالجد أبي الأم، وأبوه، وإن علا. - الأعمام للأم، والعمات مطلقاً، وبنات الأعمام مطلقاً.
- الأخوال والخالات مطلقاً، وإن تباعدوا، وأولادهم وإن تنازلوا.
- Kitab Kifaayah Al Akhyaar Juz 2 Halaman 18-19 :
وذوو الْأَرْحَام كل قريب لَيْسَ بِذِي فرض وَلَا عصبَة وتفصيلهم كل جد وَجدّة ساقطين وَأَوْلَاد الْبَنَات وَبَنَات الْأُخوة وَأَوْلَاد الْأَخَوَات وَبَنُو الْإِخْوَة للْأُم وَالْعم للْأُم وَبَنَات الْأَعْمَام والعمات والأخوال والخالات
Link Diskusi: